Peran
Sekretaris - Dalam melaksanakan tugasnya seorang pimpinan sering mengalami
kesulitan dalam membagi waktunya. Karena begitu banyaknya tugas yang harus
dikerjakan oleh pimpinan maka seorang pimpinan harus memiliki seorang yang
dapat membantu tugas tersebut dan juga dapat membantu dan mengatur waktu serta
kegiatannya.
Pada
situasi seperti inilah dibutuhkan peran sekretaris. Sekretaris dapat menjadi
konfiden pertama bagi pimpinannya, tempatnya merundingkan hal-hal yang bersifat
rahasia, tempatnya membicarakan rencana-rencana dan mendiskusikan serta
mendelegasikan berbagai masalah bisnis.
Sudah
merupakan kewajiban, bahwa seorang sekretaris harus membantu pimpinan
semaksimal mungkin dengan mencurahkan dedikasi yang total kepada pimpinannya,
agar pimpinan dapat bekerja secara efisien dan profersional.
Bila
seorang sekretaris menguasai pekerjaan sampai kepada hal yang
sekecil-kecilnya, serta mempelajarinya dalam hubungan dengan tanggung jawab
pimpinan, maka hal tersebut dapat meningkatkan pendayagunaan tidak hanya
terhadap pelaksanaan tugas sekretaris, tetapi juga terhadap tugas dan
keberhasilan pimpinannya.
Dalam
buku Saiman (2002:37) adapun peranan sekretaris secara umum dapat diketahui
sebagai berikut:
Peranan
Sekretaris Terhadap Atasan
- Sebagai perantara atau saluran komunikasi dan pembinaan hubungan yang baik bagi orang yang ingin berhubungan dengan pimpinan.
- Sebagai sumber informasi yang diperlukan pimpinan dalam memenuhi fungsi, tugas, dan tanggung jawab.
- Sebagai pelanjut keinginan pimpinan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas.
- Alternatif pemikiran dari pimpinan dalam ide-ide.
- Sebagai faktor penunjang dalam keberhasilan pekerjaan dan cerminan pimpinan bagi bawahan.
Peranan
sekretaris terhadap bawahan
- Penentuan kebijakan yang berlaku bagi pegawai bawahan secara adil yaitu mengenai pengaturan penempatan pegawai yang sesuai dengan kecakapan dan kemampuan (rule of place).
- Memberikan motivasi kerja kepada pegawai bawahan sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar dan berhasil baik.
- Memberikan rasa bangga dan puas kepada pegawai bawahan dalam menjalankan pekerjaannya.
- Menerima pendapat dan usul bawahan dalam berbagai masalah.
- Mengadakan pendekatan kepada pegawai bawahan untuk telah mengerahkan dan mengetahui kelemahan dan kehendak pegawai bawahan.
Adapun
peranan sekretaris dalam memperlancar tugas pimpinan adalah:
- Sebagai perantara atau saluran komunikasi dan pembinaan hubungan yang baik bagi organisasi yang ingin berhubungan dengan pimpinan.
- Sebagai sumber informasi yang diperlukan pimpinan dalam memenuhi fungsi tugas dan tanggung jawab.
- Sebagai pelanjut keinginan pimpinan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas.
- Alternatif pemikiran dari pimpinan dalam ide-ide.
- Sebagai faktor penunjang dalam keberhasilan pekerjaan dan seminar pimpinan bagi bawahan.
- Penentuan kebijakan yang berlaku bagi pegawai bawahan secara adil yaitu mengenai pengaturan penempatan pegawai yang sesuai dengan kecakapan dan kemampuan.
- Memberikan rasa bangga dan puas kepada pegawai bawahan dalam menjalankan pekerjaan.
- Menerima pendapat dan usul bawahan dalam berbagai masalah.
- Mengadakan pendekatan kepada pegawai bawahan untuk lebih mengarahkan dan mengetahui kelemahan dan kehendak bawahan.
Sekretaris
mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu kelancaran tugas pimpinan,
apabila sekretaris tadi tidak ada maka pekerjaan akan terhambat baik dalam segi
tenaga, pikiran, dan waktu sehingga berkurangnya efisiensi kerja. Dewasa ini
kedudukan seorang sekretaris dalam perusahaan atau organisasi semakin penting
disebabkan perkembangan zaman yang semakin pesat dengan permasalahan yang
kompleks. Dengan sendirinya pimpinan tidak dapat mengendalikan perusahaan atau bawahannya
dengan langsung. Hal inilah yang sering membawa akibat operasi perusahaan
berjalan lambat.
Sering
terjadi bahwa kelancaran tugas pimpinan tidak terlaksana karena kurang
diperhatikannya hal-hal yang kurang bersifat rinci yang sesungguhnya
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tugas pimpinan. Seorang pimpinan
dituntut untuk mengetahui dengan cepat dan tepat setiap situasi dan
kondisi organisasinya, dapat memanfaatkan waktunya dengan efektif dan efisien.
Guna menjamin kecermatan dan kelancaran tugas pimpinan tersebut, diperlukan
tenaga sekretaris terdidik dan terampil dan mampu mengetahui dengan tepat dan
tugas pokok organisasi dan pimpinannya serta tugas pokok dan tanggung jawab
sendiri.
Seorang
sekretaris mempunyai peranan dalam memberikan informasi, baik secara formal
maupun informal. Informasi formal yang berhubungan dengan perusahaan, sedangkan
informasi informal yaitu informasi yang berhubungan dengan segala hal
diluar perusahaan yang dibutuhkan pimpinan dalam melakukan dalam melakukan
pekerjaan.
Alternatif
pemikiran dari pimpinan dalam ide-ide merupakan peranan yang sangat penting
bagi sekretarsi, karena sekretaris dapat membantu pimpinan dalam memberikan
ide-ide yang baik sehingga dapat membantu mempercepat penyelesaian tugas dan menghemat
tenaga dan waktu.
Jadi
peranan sekretaris terhadap bawahan juga merupakan penilaian dari bawahan
sehingga bagaimana sikap dan tingkah laku dan komunikatif tentunya akan
memberikan suasana hubungan kerja yang baik bagi bawahan, sehingga segala
permasalahan kiranya dapat didiskusikan dan dicari permasalahannya.
Perlu
ditambahkan bahwa seorang sekretaris yang baik harus dapat bekerja efisien. Dia
harus berpandangan bahwa selalu ada cara kerja yang baik, tiada cara kerja
terbaik terakhir. Dengan demikian seorang sekretaris harus selalu berusaha
menemukan cara yang lebih mudah dalam menggunakan pikiran, cara kerja yang
lebih cepat dalam penggunaan waktu, cara kerja yang lebih dekat dari penggunaan
jarak, cara kerja yang lebih hemat dalam menggunakan benda dan cara kerja yang
lebih murah dalam menggunakan uang, tanpa sedikit pun mengurangi mutu hasil
kerja.
Disamping
itu peranan sekretaris yang tidak kalah pentingnya didalam perusahaan
adalah untuk memecahkan masalah dalam perusahaan dan menyederhanakan
pelaksanaan pekerjaan untuk memperlancar tugas pimpinan. Begitu besarnya
peranan sekretaris bagi perusahaan sehingga ia dituntut untuk bisa tampil pada
situasi apapun untuk itu dibutuhkan seorang sekretaris yang bermutu
tinggi.
Hubungan
Sekretaris dengan Pimpinan
Sifat
utama yang mendasar dari pekerjaan sekretaris adalah harus berhubungan langsung
dengan pimpinan dengan dasar saling percaya. Sekretaris diharapkan melakukan
segala tindakan yang akan menunjang rencana dan langkah-langkah pimpinan demi
suksesnya misi perusahaan. Hal ini bisa menyelesaikan pekerjaan dengan
kesadaran dan inisiatif sendiri. Didalamnya termasuk pekerjaan mengatur waktu
dan bertindak sebagai pemisah sekaligus penghubung antara pimpinan dengan
dunia luar perusahaan. Sekretaris melakukan segala sesuatu untuk membantu
pimpinannya agar memperoleh waktu yang cukup untuk berfikir dan bertindak,
tanpa terganggu oleh pekerjaan yang kurang mendukung tugas pimpinan. Tindakan
semacam ini hanya mungkin dilakukan bila sekretaris memahami hal-hal yang
disukai dan mengerti harapan pimpinan terhadap sekretarisnya.
Pekerjaan
sekretaris bukanlah pekerjaan yang menyenangkan, melainkan kerja yang berat
yang memerlukan perhatian yang penuh. Tugas yang sifatnya rutin akan
mendatangkan kebosanan dan apabila kebosanan timbul maka seorang sekretaris
tidak akan pernah mencapai tingkat sekretaris profersional. Oleh sebab itu
didalam melaksanakan tugas yang sifatnya rutin harus dicari teknik atau
inisiatif tertentu agar tidak terjadi kebosanaan dan kurangnya kebanggaan akan
tanggung jawab yang telah dilaksanakan.
Dalam
Sunarto dan Ratnawati (2006:20) ada beberapa hal yang harus diperhatikan
seorang sekretaris tersebut mendapat nilai plus dimata pimpinan, antara
lain:
1.
Tanggung Jawab Hukum Seorang Sekretaris
Suatu
segi penting dari jabatan sekretaris, meskipun kemungkinan besar tidak
tercantum dalam peraturan tertulis, adalah tanggung jawab hukumnya
sebagai perantara pimpinan dalam melaksanakan transaksi. Sebagai perantara
berarti sekretaris berperan menjadi wakil pimpinan dalam melaksanakan urusan
bisnis dengan pihak-pihak ketiga. Karena sekretaris mempunyai wewenang ini maka
ia harus bertindak dengan hati-hati dan bertanggung jawab.
2.
Mengenal Sifat Pekerjaan Sekretaris
Banyak
tugas sekretaris yang tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya
pengetahuan yang memadai. Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai seorang
sekretaris profesional perlu memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan
pekerjaan sekretaris. Misalnya mengatur ragam urutan tugas dalam melaksanakan
pekerjaan agar pelaksanaan tugas lebih terencana, lebih ringan dan lebih
efisien.
3.
Minat
Jika
seorang tidak berminat pada suatu pekerjaan, maka tidak akan pernah berhasil
dalam pekerjaan tersebut. Minat tersebut ditunjukan dengan keinginan yang besar
untuk mengetahui lebih jauh dan lebih banyak terhadap jenis pekerjaan yang
diketahui.
4.
Masa penyesuaian sebagai Sekretaris Junior
Setelah
mempelajari sifat pribadi pimpinan dan tata cara dalam perusahaan maka perlu
penyesuaian kebiasaan-kebiasaan seorang sekretaris dengan pekerjaan dan tidak
perlu membuat sekretaris junior jera bahkan harus selalu mencoba.
5.
Sikap Persaya Diri
Kecerdasan
dan minat pada pekerjaan tidak akan cukup untuk menjamin dan tercapainya
keberhasilan jika tidak memiliki sikap percaya diri. Tentu saja, seorang
karyawan baru dalam bidang kesekretariatan tidak dapat bersikap tenang dan
percaya diri sebagaimana dapat dilakukan oleh sekretaris yang
sudah berpengalaman. Sikap percaya diri dan tenang dapat diperoleh dengan
banyaknya pengalaman didalam lokasi perusahaan maupun diluar perusahaan. Namun
demikian sikap percaya diri yang berlebihan tidaklah bijaksana untuk
diperlihatkan. Menolak tugas yang sukar bukan hal yang bijaksana, tetapi berkata
terus terang, “saya belum pernah mengetik laporan tentang statistik
sebelumnya,
Pak,
tetapi saya yakin saya dapat mengerjakan pekerjaan itu.” Keberhasilan dalam
melaksanakan tugas baru akan menambah kepercayaan diri.
6.
Belajar Mandiri
Rasa
tanggung jawab dapat ditunjukan dengan bekerja tanpa dibantu. Pekerjaan
sekretaris tidak seluruhnya bersifat rahasia. Ia memerlukan informasi tambahan
dari orang lain dan upayakan memperoleh bahan itu dengan usaha sendiri, dengan
menggunakan inisiatif, pimpinan tidak repot-repot membuat pembetulan
sendiri dan hal ini menunjukkan bahwa sekretaris mau bekerja dengan baik, tidak
hanya menunggu petunjuk dari pimpinan.
Selain
itu sekretaris juga harus bersikap baik kepada semua orang bila ingin bekerja
dengan lancar. Apabila seorang sekretaris dapat bekerja sama dengan orang lain,
maka ia akan lebih cepat mendapatkan kepercayaan dari pimpinan.
Penghormatan
secara bersahaja terhadap semua rekan sekerja akan menghasilkan kerja sama yang
baik di kantor. Ingatlah bahwa budi bahasa bila diucapkan dengan baik, maka
akan mendapat sambutan yang baik dan jangan sekali-kali menggunakan ucapan
dengan nada yang kasar. Seringkali terjadi apabila sedang berhadapan dengan
petugas pengantar surat atau petugas bagian pemeliharan keamanan, budi
bahasa sering kali terlupakan. Hal ini tidak dapat disepelekan karena
memulai sesuatu kerja sama dengan dilaksanakan dari mulai staf yang
terendah.
Hubungan
sekretaris dengan beberapa pihak:
1.
Dengan pemegang saham
Sekretaris
perusahaan merupakan penghubung dalam komunikasi antara Direksi dengan pemegang
saham terutama yang berkaitan dengan kinerja perusahaan, perkembangan bisnis
dan hal-hal penting lainnya menyangkut perusahaan.
Sekretaris
perusahaan memastikan bahwa seluruh informasi yang relevan dengan kepentingan
pemegang saham apabila diminta telah disampaikan direksi dengan cukup akurat
secara tepat waktu, kecuali untuk informasi dimana Direksi memiliki alasan yang
dapat dipertanggung jawabkan untuk tidak memberikannya.
2.
Dengan Komisaris
Sekretaris
perusahaan merupakan penghubung dalam komunikasi antara Direksi dengan
Komisaris terutama yang menyangkut fungsi pengawasan terhadap perusahaan.
Sekretaris
perusahaan memastikan bahwa seluruh informasi yang relevan dengan kepentingan
pemegang saham apabila diminta telah disampaikan Direksi dengan cukup akurat
secara tepat waktu, kecuali untuk informasi dimana Direksi memiliki alasan yang
dapat dipertanggungjawabkan untuk tidak memberikannya. Korespondensi antar
Direksi dan Komisaris, termaksud penyusunan jadwal dan materi rapat, undangan
rapat, penyampaian risalah rapat, dilakukan dan diarsipkan oleh sekretaris
perusahaan. Dalam pelaksanaan tugas penyelenggaraan rapat dan penyampaian
informasi, sekretaris perusahaan dapat berkoordinasi dengan Dewan
Komisaris.
3.
Dengan Direksi
a.
Penyelenggara rapat Direksi
Penyelenggaran
Rapat Direksi dan Komisaris, merupakan tugas Protokoler
sekretaris perusahaan yang meliputi:
- Menyusun jadwal dan agenda rapat, serta tata tertib rapat.
- Menyediakan bahan rapat, termaksud data-data pendukung yang diperlukan.
- Menyiapkan dan menyampaikan undangan rapat
- Menyediakan daftar hadir peserta rapat
- Membuat notulen dan risalah rapat dengan mencantumkan pendapat yang berbeda dengan apa yang diputuskan dalam rapat.
- Menyampaikan risalah rapat kepada ketua rapat dan salah seorang anggota Direksi yang hadir dalam rapat untuk mendapat persetujuan.
- Risalah rapat asli setiap rapat diarsipkan oleh sekretaris perusahaan dan dijilid dalam kumpulan tahunan sehingga dapat dipergunakan sewaktu-waktu oleh Komisaris dan Direksi.
b.
Korespondensi Direksi
Mengelola
administrasi, surat menyurat, arsip dan perpustakaan perusahaan. Konsep surat
Direksi beserta data pendukungnya diperiksa sekretaris perusahaan dan memastikan
surat tersebut telah dikirim kepada yang dituju dan mengarsipkannya.
Mengadministrasikan
surat masuk dan mendistibusikan hanya kepada yang dituju serta memonitor surat
masuk yang memerlukan tanggapan. Seluruh surat masuk dan surat keluar dibuatkan
copy / rekaman sebagai bahan arsip.
c.
Pembuatan Surat Keterangan Perikatan
Sekretaris
perusahaan aspek legal perusahaan melalui:
Mengkaji
kesesuaian materi yang diminta Direksi untuk dibuatkan Surat Keterangan
Direksi serta perikatan perusahaan dengan ketentuan lainnya yang sudah
berlaku serta memberikan saran dan masukan untuk penyempurnaan konsep.
Mereview
rancangan surat perjanjian perikatan dengan pihak luar terutama yang berkaitan
dengan aspek legal.
d.
Mewakili Direksi
Mewakili
Direksi dalam keadaan dimana Direksi berhalangan hadir / menugaskan kepala bagian
sekretaris perusahaan. Hal yang dapat diwakili oleh sekretaris
perusahaan:
- Rapat Direksi dan instansi pemerintahan
- Rapat Direksi dengan lembaga legislatif dan yudikatif
- Kegiatan serimonial lainnya yang ditugaskan Direksi
- Rapat internal perusahaan
- Jumpa pers kepada media massa
- Tugas lain yang relevan
4.
Dengan Bagian / Unit lain
Dengan
kewenangan/akses informasi perusahaan, sekretaris perusahan membangun hubungan
baik dengan bagian lain / unit lain dilingkungan perusahaan agar dapat
memperoleh informasi / data penting dari masing-masing bagian/unit
kerja.
5.
Dengan Publik / Stakeholders lainnya
Sekretaris
perusahaan meupakan penghubung dalam komunikasi antar perusahaan dengan stakeholders
terutama yang berkaitan dengan kepentingan publikasi perusahaan, kepentingan
investor dan pelayanan terhadap keluhan pelanggan.
Sekretaris
perusahaan bertanggungjawab menyediakan informasi untuk menanggapi keluhan dan
mempublikasikannya kepada publik secara tepat waktu. Aktivitas sekretaris
perusahaan dalam berkomunikasi dengan stakeholders dapat dilakukan dengan
menyampaikan statement of corporate intent, annual report, company
profile, company policy, code of conduct.
0 comments:
Post a Comment